Ibnu Qudamah mengatakan :”Sesungguhnya pernah terbetik dalam pikiranku untuk mempermisalkan dunia dan para penghuninya dengan para penumpang di sebuah bahtera yang terdampar di sebuah pulau disebabkan angin lautan yang sangat kencang menghantam mereka. Pulau itu sendiri adalah tambang segala permata dan batuan mulia ; yaqut, zamrud, zabarjah, mutiara, intan dan emas serta bebatuan indah lainnya dan tanaman yang beraroma harum semerbak.Di pulau itu juga terdapat sungai-sungai yang mengalir dan aneka taman. Akan tetapi di sana juga ada sebuah wilayah yang hanya menjadi kekuasaan seorang raja. Tempat itu dikelilingi dan dibatasi oleh pagar dan tembok yang melindungi perbendaharaan kekayaan sang raja beserta semua keluarga dan budak-budaknya.
Maka tatkala para penumpang bahtera itu turun di pulau itu, kepada mereka diumumkan : “Kalian akan tinggal di pulau ini hanya dalam sehari semalam. Karenanya gunakanlah waktu kalian yang amat singkat ini untuk sedapat-dapatnya mengumpulkan mutiara-mutiara berharga yang bertebaran…”.
Maka tatkala para penumpang bahtera itu turun di pulau itu, kepada mereka diumumkan : “Kalian akan tinggal di pulau ini hanya dalam sehari semalam. Karenanya gunakanlah waktu kalian yang amat singkat ini untuk sedapat-dapatnya mengumpulkan mutiara-mutiara berharga yang bertebaran…”.